Penyakit Blas Kian Meluas, Petani Diimbau Gunakan Varietas Tahan dan Tanam Serempak

Dipublikasikan pada 10 Sep 2025

News #5
Penyakit blas akibat jamur Pyricularia oryzae semakin meluas di sejumlah daerah, terutama pada musim hujan. Penyakit ini dikenal sangat merugikan karena dapat menyerang hampir seluruh bagian tanaman padi, termasuk daun, batang, dan leher malai. Serangan pada leher malai sangat berbahaya karena menyebabkan bulir gabah tidak terisi sehingga hasil panen berkurang drastis.

Studi di Sukabumi, Jawa Barat, menunjukkan bahwa serangan blas daun bisa mencapai intensitas 55 persen, sementara blas leher sekitar 37 persen. Kondisi tersebut berpotensi menurunkan hasil panen hingga 61 persen pada varietas rentan seperti Ciherang. Pada kondisi ekstrem, serangan blas bisa menyebabkan puso atau gagal panen total.

Para pakar menjelaskan bahwa kelembaban tinggi, suhu malam yang sejuk, serta adanya embun tebal merupakan kondisi ideal bagi perkembangan penyakit blas. Selain itu, penggunaan pupuk nitrogen berlebihan dan jarak tanam rapat juga memperparah risiko serangan. Tidak heran, penyakit ini sering muncul pada lahan intensif dengan pengelolaan kurang seimbang.

Solusi utama untuk menekan serangan blas adalah penggunaan varietas tahan yang ditanam secara bergiliran agar ketahanan tidak cepat patah. Petani juga dianjurkan melakukan penanaman serempak untuk memutus siklus hidup patogen. Pengaturan waktu tanam agar tidak bertepatan dengan puncak musim hujan dinilai sangat membantu mengurangi risiko.

Selain itu, pengendalian dengan fungisida seperti trisiklazol atau campuran difekonazol-propikonazol dapat dilakukan di daerah endemik. Namun, penggunaan fungisida harus bijak agar tidak menimbulkan resistensi. Pendekatan terpadu dengan mengombinasikan varietas tahan, sanitasi lahan, pemupukan berimbang, dan agen hayati diyakini sebagai langkah paling berkelanjutan.
← Kembali ke Daftar Berita